ANEMIA
A. Pengertian Anemia
Anemia
adalah penurunan jumlah sel darah merah atau penurunan konsentrasi hemoglobin
di dalam sirkulasi darah. Definisi anemia yang diterima secara umum adalah
kadar Hb kurang dari 12,0 gram per 100 mililiter (12 gram/desiliter) untuk
wanita tidak hamil dan kurang dari 10,0 gram per 100 mililiter (10
gram/desiliter) untuk wanita hamil.
B. Penyebab Anemia
1. Kurang Gizi
(Mal Nutrisi)
Disebabkan karena kurang nutrisi kemungkinan menderita anemia.
2. Kurang Zat
Besi dalam diet
Diet berpantang telur, daging, hati atau ikan dapat membuka kemungkinan
menderita anemia karena diet.
3. Mal Absorbsi
Penderita gangguan penyerapan zat besi dalam usus
dapat menderita anemia. Bisa terjadi karena gangguan pencernaan atau
dikonsumsinya substansi penghambat seperti kopi, teh atau serat makanan
tertentu tanpa asupan zat besi yang cukup.
4. Kehilangan
banyak darah
Semakin sering seorang anemia mengalami kehamilan dan melahirkan akan
semakin banyak kehilangan zat besi dan akan menjadi anemia. Jika cadangan zat
besi minimal, maka setiap kehamian akan menguras persediaan zat besi tubuh dan
akan menimbulkan anemia pada kehamilan berikutnya.
5. Penyakit-Penyakit
Kronis
Penyakit-penyakit kronis seperti : TBC Paru, Cacing usus, dan Malaria dapat
menyebabkan anemia.
C. Gejala Anemia
1. Peningkatan
kecepatan denyut jantung karena tubuh berusaha memberi oksigen lebih banyak ke
jaringan.
2. Peningkatan
kecepatan pernafasan karena tubuh berusaha menyediakan lebih banyak oksigen
pada darah
3. Pusing
akibat kurangnya darah ke otak
4. Rasa cepat
lelah karena meningkatnya oksigenasi berbagai organ termasuk otot - otot
jantung dan rangka.
5. Kulit pucat
karena berkurangnya oksigenasi
6. Mual akibat
penurunan aliran darah saluran cerna dan susunan saraf pusat
D. Bahaya Anemia
1. Keguguran
2. Perdarahan
3. BBLR
4. Komplikasi persalinan
E. Cara Pencegahan
Anemia
Saat hamil zat besi dibutuhkan
lebih banyak daripada saat tidak hamil. Pada kehamilan memerlukan tambahan zat
besi untuk meningkatkan jumlah sel darah merah dan membentuk sel darah merah
janin dan plasenta, kebutuhan zat besi pada setiap trimester berbeda. Terutama
pada trimester kedua dan ketiga wanita hamil memerlukan zat besi dalam jumlah
banyak, oleh karena itu pada trimester kedua dan ketiga harus mendapatkan
tambahan zat besi. Oleh karena itu pencegahan anemia terutama di daerah-daerah
dengan frekuensi kehamilan yang tinggi sebaiknya wanita hamil diberi sulfas
ferrossus atau glukonas ferrosus, cukup 1 tablet sehari, selain itu wanita
dinasihatkan pula untuk makan lebih banyak protein dan sayur-sayuran yang
banyak mengandung mineral serta vitamin. Terapinya adalah oral (pemberian ferro
sulfat 60 mg / hari menaikkan kadar Hb 1,00 gr% dan kombinasi 60 mg besi + 500
mcg asam folat) dan parenteral (pemberian ferrum dextran sebanyak 1000 mg (20
ml) intravena atau 2 x 50 ml gr diberikan secara intramuskular pada gluteus
maksimus dapat meningkatkan Hb relatif lebih cepat yaitu 2,00 gr% (dalam waktu
24 jam). Pemberian parentral zat besi mempunyai indikasi kepada ibu hamil yang
terkena anemia berat). Sebelum pemberian rencana parenteral harus dilakukan
test alergi sebanyak 0,50 cc / IC.
Daftar Pustaka
Sulistyawati, Ari.2009.Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan.Jakarta:Salemba
Medika
Waryana.2010.Gizi Reproduksi.Yogyakarta:Pustaka
Rihama
Yulaikhah,
Lily.2008.Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan.Jakarta:EGC
www.ayahbunda.co.id/Artikel/.../Kehamilan/...ibu.hamil.trimester.../3.
diunduh pada pukul 09.20 WIB.
Hari selasa tanggal 3 April 2012.
psikologi.or.id/mycontents/.../sebab-sebab-kecemasan-ibu-hamil.pdf. diunduh pada pukul 09.34 WIB. Hari Selasa tanggal 3
April 2012.
kesehatan.okijo.info/mengenal-perubahan-psikologis-ibu-hamil/. Diunduh pada pukul 12.00 WIB. Hari Selasa tanggal 3
April 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar