Selasa, 08 Oktober 2013

Anemia



ANEMIA
A.   Pengertian Anemia
Anemia adalah penurunan jumlah sel darah merah atau penurunan konsentrasi hemoglobin di dalam sirkulasi darah. Definisi anemia yang diterima secara umum adalah kadar Hb kurang dari 12,0 gram per 100 mililiter (12 gram/desiliter) untuk wanita tidak hamil dan kurang dari 10,0 gram per 100 mililiter (10 gram/desiliter) untuk wanita hamil.

B.   Penyebab Anemia
1.    Kurang Gizi (Mal Nutrisi)
Disebabkan karena kurang nutrisi kemungkinan menderita anemia.
2.    Kurang Zat Besi dalam diet
Diet berpantang telur, daging, hati atau ikan dapat membuka kemungkinan menderita anemia karena diet.
3.     Mal Absorbsi
Penderita gangguan penyerapan zat besi dalam usus dapat menderita anemia. Bisa terjadi karena gangguan pencernaan atau dikonsumsinya substansi penghambat seperti kopi, teh atau serat makanan tertentu tanpa asupan zat besi yang cukup.
4.    Kehilangan banyak darah
Semakin sering seorang anemia mengalami kehamilan dan melahirkan akan semakin banyak kehilangan zat besi dan akan menjadi anemia. Jika cadangan zat besi minimal, maka setiap kehamian akan menguras persediaan zat besi tubuh dan akan menimbulkan anemia pada kehamilan berikutnya.
5.    Penyakit-Penyakit Kronis
Penyakit-penyakit kronis seperti : TBC Paru, Cacing usus, dan Malaria dapat menyebabkan anemia.

C.   Gejala Anemia
1.    Peningkatan kecepatan denyut jantung karena tubuh berusaha memberi oksigen lebih banyak ke jaringan.
2.    Peningkatan kecepatan pernafasan karena tubuh berusaha menyediakan lebih banyak oksigen pada darah
3.    Pusing akibat kurangnya darah ke otak
4.    Rasa cepat lelah karena meningkatnya oksigenasi berbagai organ termasuk otot - otot jantung dan rangka.
5.    Kulit pucat karena berkurangnya oksigenasi
6.    Mual akibat penurunan aliran darah saluran cerna dan susunan saraf pusat

D.   Bahaya Anemia
1.    Keguguran
2.    Perdarahan
3.    BBLR
4.    Komplikasi persalinan

E.   Cara Pencegahan Anemia
Saat hamil zat besi dibutuhkan lebih banyak daripada saat tidak hamil. Pada kehamilan memerlukan tambahan zat besi untuk meningkatkan jumlah sel darah merah dan membentuk sel darah merah janin dan plasenta, kebutuhan zat besi pada setiap trimester berbeda. Terutama pada trimester kedua dan ketiga wanita hamil memerlukan zat besi dalam jumlah banyak, oleh karena itu pada trimester kedua dan ketiga harus mendapatkan tambahan zat besi. Oleh karena itu pencegahan anemia terutama di daerah-daerah dengan frekuensi kehamilan yang tinggi sebaiknya wanita hamil diberi sulfas ferrossus atau glukonas ferrosus, cukup 1 tablet sehari, selain itu wanita dinasihatkan pula untuk makan lebih banyak protein dan sayur-sayuran yang banyak mengandung mineral serta vitamin. Terapinya adalah oral (pemberian ferro sulfat 60 mg / hari menaikkan kadar Hb 1,00 gr% dan kombinasi 60 mg besi + 500 mcg asam folat) dan parenteral (pemberian ferrum dextran sebanyak 1000 mg (20 ml) intravena atau 2 x 50 ml gr diberikan secara intramuskular pada gluteus maksimus dapat meningkatkan Hb relatif lebih cepat yaitu 2,00 gr% (dalam waktu 24 jam). Pemberian parentral zat besi mempunyai indikasi kepada ibu hamil yang terkena anemia berat). Sebelum pemberian rencana parenteral harus dilakukan test alergi sebanyak 0,50 cc / IC.
Daftar Pustaka
Sulistyawati, Ari.2009.Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan.Jakarta:Salemba Medika

Waryana.2010.Gizi Reproduksi.Yogyakarta:Pustaka Rihama

Yulaikhah, Lily.2008.Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan.Jakarta:EGC


psikologi.or.id/mycontents/.../sebab-sebab-kecemasan-ibu-hamil.pdf. diunduh pada pukul 09.34 WIB. Hari Selasa tanggal 3 April 2012.

kesehatan.okijo.info/mengenal-perubahan-psikologis-ibu-hamil/. Diunduh pada pukul 12.00 WIB. Hari Selasa tanggal 3 April 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar